Jumat, 23 September 2011

Cara Dispora Padukan Olahraga dengan Seni Budaya Khas Kutai

Senam Jepen Kutai (SJK) adalah salah satu upaya memadukan gerakan senam konvensional dengan gerak tari tradisional. dua gerakan yang basic-nya berbeda itu ternyata dapat dipadukan sehingga menarik disaksikan. Repotnya, jika dilombakan SJK butuh dua tim juri, satu untuk tim juri Jepen dan lainnya juri senam.

LAUNCHING atau perkenalan SJK di depan publik Kota Raja Tenggarong dilakukan, Selasa (20/9) di Gedung Putri Junjung Buyah oleh Jajaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara.


Setelah SJK diperkenalkan kemudian dilanjutkan dengan lomba yang diikuti pelajar SD hingga siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se Kota Tenggarong serta masyarakat umum. Acara disaksikan Asisten Daerah (Asda) IV Bidang Kesejahteraan Sosial (Kesos) H Bahrul SSos MM, sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kukar.
Kepala Dispora Kukar Drs HM Syafruddin HS MSi mengatakan, SJK selain upaya melestarikan seni budaya daerah khususnya tari Jepen, di sisi lain untuk menarik lebih banyak minat masyarakat khususnya generasi muda untuk berolahraga terutama di cabang olahraga senam. “Jadi SJK adalah suatu kemasan yang mengolaborasikan dengan pas seni tari dengan senam,” ujarnya.


Sementara Kepala Seksi Olahraga Masyarakat Dispora Kukar H Surya Agus SP MSi menambahkan, lomba SJK akan berlangsung dua hari dan melibatkan peserta tidak kurang 300 orang. “Lomba SJK pertama kali ini ditujukan pelajar di semua tingkatan hingga masyarakat umum Tenggarong saja,” ujarnya.


Ke depan peserta dari kecamatan di Kukar akan dilibatkan dalam lomba SJK, tentunya setelah SJK disosialisasikan secara luas. Sedang kriteria lomba SJK di antaranya adalah keserasian gerak, semangat, tambahan variasi jika ada dan kostum. “Dewan juri terdiri dari dua tim yaitu berasal dari Tenggarong dan Samarinda,” katanya.


Diharapkan melalui lomba ini masyarakat terutama generasi mudanya tertarik menekuni SJK. “Karena SJK terutama dari sisi seni Jepennya secara emosional memiliki kedekatan dengan masyarakat Kutai,” ujarnya. Sementara Asisten II Bahrul mendukung upaya terobosan yang dilakukan jajaran Dispora Kukar sehingga mampu menciptakan JSK.


“Pemkab Kukar memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang mampu memberikan nilai tambah bagi peningkatan mutu SDM di daerah ini,” katanya. Menurutnya SJK ini sangat berarti dalam menunjang Kota Tenggarong menuju Kota Layak Anak (KLA) 2012. Karena SJK adalah salah satu sarana yang dapat memberikan alternatif bagi anak-anak menyalurkan bakat dan kreativitasnya sesuai dengan harapan program Tenggarong sebagai KLA. “Ke depan Pemkab akan menyikapi SJK ini sebagai kegiatan yang wajib dilakukan di segenap penjuru Kukar,” demikian katanya. Jepen adalah seni tari khas etnis Melayu yang banyak bermukim di pesisir Mahakam hingga di daerah pantai Kukar. (hmp6)

sumber:kaltimpost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar